Rabu, 08 Februari 2017

ETIKA BERTELEPON



ETIKA BERTELEPON

Sebenarnya komunikasi melalui telepon itu lebih sulit dari pada berhadapan langsung. Karena teknik menelepon yang baik sangat berpengaruh dalam menciptakan citra positif perusahaan.
1.        Cara bertelepon dengan baik
Hal hal/cara yang harus di perhatikan dalam bertelepon dengan baik sebagai berikut :
·         Angkat dan jawab telepon pada saat bordering jangan sampai lebih 3 kali bordering
·         Berikan salam dengan ramah
·         Perkenalkan diri namadan perusahaan
·         Hindari perkataan “halo”
·         Bersikap bijaksana dalam menanggapi telepon, tidak dengan marah atau emosi
·         Jangan terlalu lama berbicara, jangan bertele-tele, hindari perkataan yang tidak berguna
·         Jangan menggunakan telepon ditempat kerja untuk kepentingan pribadi
·         Dengarkan dengan baik isi pembicaraan
·         Jangan mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan
·         Jangan berbicara sambil makan
·         Jangan basa-basi
·         Catat hal-hal yang penting
·         Akhiri pembicaraan dengan mengucapkan terima kasih
·         Letakkan gangang telepon dengan perlahan dan tepat

2.      Etika menerima panggilan telepon
-        Angkat gagang telepon dengan tangan kiri, tangan kanan memegang bolpoin dan menyiapkan kertas
-        Setelah memberi jawaban salam serta menyebut nama dan identitas perusahaan. Langkah selanjutnya adalah menanyakan identitas penelepon
-        Jika pimpinan sedang tidak ada di tempat, kitadapat mengatakan pimpinan sedang tidak berada ditempat
-        Catat semua pesan yang disampaikan ke dalam lembar pesan telepon (block note) dan minta penelepon memberikan identitas secara lengkap terutama nama dan nomor telepon
-        Mengulang atau menanyakan kembali semua hal penting yang telah dicatat
-        Sampaikan dengan segera pesan tersebut kepada yang berhak menerima
-        Setelah pembicaraan selesai dan mengucapkan salam serta terima kasih, letakkan gangang telepon




3.      Etika melakukan panggilan telepon
a.      Sebelum menelepon
·         Siapkan nomeor telepon yang akan dihubungi
·         Sediakan buku catatan untuk mencatat pembicaraaan hal-hal yang penting

b.     Saat menelepon
·         Bila sudah tersambung sebutkan identitas perusahaan dan maksud menelepon
·         Utarakan dengan jelas dan singkat maksud dan tujuan menelepon
·         Jika yng dituju sedang tidak berada ditempat, tinggalkan pesan dengan jelas dan singkat

c.      Mengakhiri pembicaraaan
·         Bila pembicaraan sudah cukup,ucapkan terima kasih dan salam penutup
·         Apapun isi atau pembicaraan, letakkan gagang telepon dengan perlahan untuk menghindari kesan marah


 












 Agar lebih mudah untuk memahami,berikut ini ada contoh cara telepon dengan baik dan benar 


Selasa, 07 Februari 2017

PENGURUSAN SURAT SISTEM BUKU AGENDA



PENGURUSAN SURAT SISTEM BUKU AGENDA
Pengurusan surat sistem buku agenda adalah pengurusan surat dengan menggunakan buku agenda sebagai pencatatan baik untuk surat masuk maupun surat keluar. Sistem ini cocok untuk kantor-kantor yang volume surat meyuratnya sedikit oleh karena itu dalam sistem ini menggunakan asas sentralisasi.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam buku agenda
1.      Buku agenda : buku yang berukuran folio garis untuk mencatat surat masuk.
Buku agenda ada 3 jenis :
·         Buku agenda berpasang : buku agenda yang terdiri dari 1 buku tetapi lembar kiri untuk mencatat surat masuk sedangkan lembar sebelah kanan untuk mencatat srat keluar.
·         Buku agenda kembar : buku agenda yang terdiri dari 2 buku satu buku untuk mencatat surat masuk, satu buku untuk mencatat surat keluar
·         Buku agenda tunggal : buku agenda yang disiapkan satu buah buku baik surat masuk maupun surat keluar secara urut


2.      Buku ekspedisi : buku berukuran folioyang berukuran 10x33 cm yang berfungsi untuk bukti tanda terima
Buku ekspedisi dibagi menjadi 2 jenis:
-        Buku ekspedisi interen : buku ekspedisi yang berfungsi untuk menyampaikan surat dari satu bagian ke bagian lainnya dalam suatu kantor.
-        Buku ekspedisi ekstern : buku ekspedisi yang berfungsi untuk menyampaikan surat dari satu kantor ke kantor lainnya

Ini merupakan contoh buku ekspedisis



3.      Cap agenda : cap berukuran 4x6 cm yang berfungsi sebagai bukti bahwa surat sudah dicatat dibuku agenda (khusus untuk surat masuk).
4.      Desposisi :perintah singkat dari pimpinan terhadap surat masuk
      
Desposisi terdiri dari 4 macam :
a.     Desposisi langsung : desposisi yang langsung di tulis pada surat masuk di tempat yang kosong
b.     Desposisi tidak langsing : desposisi yang menggunakan lembaran tersendiri
c.     Desposisi rep (reproduksi) : desposisi yang memerlukan tindak lanjut
d.     Desposisi dep (deponeren)/simpan : desposisi yang tidak perlu di tindak lanjuti dan langsung simpan

ini merupakan video yang berhubungan dengan pengurusan surat masuk dan keluar  sistem buku agenda


Senin, 06 Februari 2017

HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN



HUKUM PERMINTAAN DAN HUKUM PENAWARAN
HUKUM PERMINTAAN
Permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga tertentu.
Hal penting yang berhubungan dengan konsep permintaan :
·         Kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan
·         Kenginan konsumen tersebut disertai oleh kemampuan serta kesedihan untuk membeli
·         Kuantitas yang diminta di nyatakan dalam satuan waktu

Hukum permintaan berbunyi “ Jika harga  suatu barang dan jasa meningkat, kuantitas yang di minta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas barang yang diminta akan meningkat, cateris paribus (dengan hal-hal lainnya tetap sama) “

                   1.Kuantitas yang diminta (quantity demanded) adalah mengacu pada kuantitas barang dan jasa yang ingin dibeli konsumen pada tingkat harga dan waktu tertentu
  2.    Tabel permintaan adalah tabel yang menunjukan kuantitas barang dan jasa yang diminta selama periode waktu tertentu pada berbagai tingkat harga
      3.  Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan kuantitas harga dan jasa yang diminta selama periode waktu tertentu pada berbagau tingkat harga dan asumsi faktor faktor lainnya konstan.

Faktor yang memengaruhi kuantitas permintaan barang dan jasa
-        Harga barang pengganti (subtitusi)
-        Pendapatan
-        Jumlah penduduk dan selera
 ini merupakan contoh kurva permintaan
 








HUKUM PENAWARAN (SUPPLY)

Hukum penawaran adalah kuantitas barang dan jas yang tersedia dan dapat di tawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Hukum penawaran berbunyi “ Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, kuantitas yang di tawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang di tawarkan juga akan semakin menurun , cateris paribus (dengan hal-hal lainnya tetap sama)”

1       1.Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan selama oeriode waktu tertentu pada berbagai tingkat hanya dengan asumsi faktor-faktor lainnya.
      2.Tabel penawaran adalah tabel yang menunjukkan kuantitas suatu barang dan jasa yang ditawarkan selama periode waktu tertentu  pada berbagai tingakat harga dengan asumsi faktor-faktor lainnya konstan.
     ini merupakan contoh kurva penawaran












g             Ini merupakan video tentang hukum permintaan dan hukum penawaran